Bermain Belajar

Bermain Belajar - Melalui bermain anak dapat belajar perilaku prososial seperti menunggu giliran, kerja sama, saling membantu, dan berbagi. Perlu diketahui, anak usia 3 hingga 6 tahun atau usia PAUD lebih sering suka bermain. berikut manfaat bermain bagi anak usia dini yang wajib diketahui orangtua : 

1. Pengenalan Perasaan
2. Pengenalan tentang orang lain
3. Pengenalan berbagai gerak
4. Komunikasi Berkembang
5. Keterampilan berfikir

Bermain Belajar

Bermain adalah Belajar

Banyak orang dewasa beranggapan bahwa bermain dan belajar adalah sesuatu yang bertolak belakang. Mereka yang pro dengan pernyataan ini berpendapat bahwa “banyak bermain akan mengurangi waktu belajar”. Namun, coba kalau kita tanyakan ke anak, rata-rata mereka akan menjawab bahwa “bermain itu menyenangkan sedangkan belajar menjemukan”.

Toni Buzan, seorang pakar pendidikan dari Inggris, mengungkapkan hasil penelitian yang telah dilakukannya selama 30 tahun tentang persepsi siswa terhadap kata “belajar”. Ia menemukan kata atau konsep belajar yaitu sebagai berikut : membosankan, ujian, PR, buang-buang waktu, hukuman, tidak relevan, penahanan, benci dan takut.

Bayangkan, bila belajar saja sudah dipersepsikan seperti itu, bagaimana mungkin anak-anak akan mudah menerima materi pelajaran karena belajar dianggap bukanlah hal yang menyenangkan. Mereka justru merasa bahwa belajar itu membuat mereka tertekan dan menderita siksaan batin. Nah, bila situasi ini terjadi, tidak ada opsi lain, bahwa belajar itu haruslah diciptakan dengan kondisi yang menyenangkan atau fun learning!.

Fun Learning = efektifitas belajar

Suasana yang menyenangkan dan rileks sesungguhnya merupakan faktor penting dalam suatu kegiatan belajar. Proses pembelajaran dikatakan efektif bila pembelajar dalam keadaan gembira, nyaman dan rileks. Keadaan ini telah terbukti akan meraih pencapaian luar biasa terhadap pencapaian hasil belajar siswa. Sehingga keberhasilan seseorang bukan semata-mata berasal dari kecerdasan intelektual saja, tetapi justru kecerdasan emosional yang lebih banyak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap efektifitas pembelajaran.

Coba kita perhatikan, ketika mendengar bel pulang sekolah, anak-anak akan spontan berteriak lepas, “Horeee…!”. Ini menandakan bahwa sudah lepas beban mereka untuk belajar di sekolah. Jadi sekolah merupakan beban bagi mereka. Padahal bila kita lihat asal kata sekolah berasal dari kata “scholae”, yang bermakna bersenang-senang atau bermain-main. Tetapi kenyataannya sungguh kontradiktif bukan??

Ketika anak sedang belajar, waktu terasa bergerak sangat lambat. Namun, sebaliknya ketika bermain, anak merasakan waktu sedemikian cepat berlalu. Kondisi-kondisi itulah, yang kini dikenal dengan istilah belajar melalui bermain. Dengan demikian belajar di mata seorang anak, bukan lagi menjadi hal yang membosankan karena dilakukannya sambil bermain. Waktu tidak akan terasa lama lagi bagi anak karena mereka fun melakukannya dan enjoy!

 

Komentar